Inilah Fakta Menarik Dari Bakpia Makanan Ikon Khas Jogja

Inilah Fakta Menarik Dari Bakpia Makanan Ikon Khas Jogja

Arrazaak
9 Maret 2018
Dibaca : 8901x

Satu keistimewaan Jogja, ada cemilan khas Jogja yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Dia adalah bakpia, makanan khas Jogja yang satu ini dapat Anda jadikan alternatif cemilan karena mengandung gizi yang pas sebagai kudapan. Makanan kecil berbentuk bulat ini selalu jadi bawaan wajib para wisatawan yang berkunjung ke Kota Pelajar.

Pernahkan berkunjung ke Jogja, pasti sering juga, kan makan bakpia? Tapi udah tahu 7 fakta menarik bakpia. Inilah fakta unik di balik oleh-oleh khas Jogja ini

1. Bukan asli Jogja

Meski telah menjadi makanan khas Jogja, nyatanya bakpia bukan asli dari kebudayaan Jawa. Cikal bakal makanan ini berasal dari tradisi Tionghoa. Para pendatang dari Tiongkok lah yang pertama kali membuat bakpia.

2. Sempat dihindari masyarakat

Bakpia pada mulanya tidak populer dan cenderung dihindari oleh masyarakat sekitar karena dibuat oleh para pendatang yang berasal dari Tiongkok. Masyarakat yang belum akrab dengan para pendatang tersebut, menolak untuk makan makanan-makanan olahan para imigran yang dianggap masih 'asing'.

Seiring berjalannya waktu dan dengan berbagai penyesuaian dalam proses akulturasi, penduduk asli di kawasan Jogja memiliki hubungan yang kian membaik termasuk dalam hal kuliner dengan para pendatang tersebut.

3. Awalnya bernama Tou Lok Pia

Sebutan ‘bakpia’ berasal dari dialek Hokkian yang berarti ‘kue daging’. Awalnya, bakpia dibuat dengan daging babi. Kemudian untuk menyesuaikan dengan kultur masyarakat sekitar, isi kue diganti menjadi kacang hijau tumbuk.

Kue ini kemudian diberi nama ‘Tou Lok Pia’ yang artinya ‘kue pia isi kacang hijau’. Saat ini, bakpia sudah memiliki beragam varian rasa seperti keju, cokelat

4. Asal mula ‘Bakpia Pathok’

Jenis bakpia yang paling kondang di Jogja, tentu saja adalah bakpia pathok. Bakpia pathok dianggap memiliki kualitas terbaik dengan rasa paling enak.

Mulanya, ‘Pathok’ adalah nama daerah penghasil bakpia, yang disebut juga dengan jalan Pathuk. Saat ini, jalan Pathuk sudah berganti menjadi jalan KS Tubun.

5. Alasan memakai angka

Berbeda dengan produk lain yang memilih nama unik, ragam merek bakpia memiliki ciri khas dengan digunakannya angka. Hal ini bermula dari meningkatnya persaingan dan tingginya permintaan masyarakat terhadap bakpia.

Pada tahun 1980, Bakpia Pathuk 75 yang pertama kali membuat label untuk menghindari terjadinya kekeliruan dengan bakpia lain. Nomor ini diambil dari nomor rumah tempat bakpia diproduksi. Sebelumnya, bakpia dijual dengan cara mengecer dan tanpa merek.

6. Ditetapkan sebagai warisan budaya

Keberadaan bakpia yang memiliki sejarah panjang, tidak diabaikan begitu saja oleh pemerintah. Pada tanggal 27 Oktober 2016, bakpia dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Jogja berhasil ‘mengalahkan’ Surabaya dan Bali yang juga mengajukan bakpia sebagai warisan budaya daerah masing-masing.

7. Rekor MURI

 Bakpia juga telah tercatat dalam sejarah rekor MURI. Sebuah bakpia raksasa dengan diameter 2,6 meter serta garis lingkar 8,25 meter pernah dibuat di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Yogyakarta pada tahun 2010.

 Bakpia ini memiliki berat lima ton dan melibatkan 29 juru masak dalam proses pembuatannya. Sebuah oven khusus dirancang untuk memanggang bakpia jumbo ini.

 

 

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Berita Netizen Terupdate
Copyright © 2025 GueBanget.com - All rights reserved
Copyright © 2025 GueBanget.com
All rights reserved