Menulis Zaman Old vs Zaman Now

Menulis Zaman Old vs Zaman Now

Dika Mustika
11 Jan 2018
Dibaca : 3247x

Sejak zaman dahulu ternyata orang sudah suka menulis. Ternyata hobi ini sudah ada sejak zaman old ya. Kini sungguh ada beragam buku yang mudah kita jumpai, bisa berupa buku dalam bentuk biasa atau buku dalam bentuk digital. Buku yang ada di zaman dahulu berbeda dengan zaman kini. Atau bahasa kerennya, buku zaman old beda dengan buku zaman now. Kalau sekarang orang menulis kertas, atau bahkan zamannya e-book, zaman dulu orang menulis di dinding gua, batu prasasti, gulungan kulit rotan, daun lontar, dan sabak.

Yuk, kita lihat jelajahi mesin waktu untuk lihat bagaimana bentuk kertas di zaman old!

Dinding Gua

Orang zaman dahulu biasanya mengukir gambar menggunakan batu runcing pada sebuah dinding gua. Dalam tulisan atau gambarnya, orang zaman dahulu menceritakan cara mereka berburu, cara mereka memasak, ataupun tentang keluarga.

Batu Prasasti

Selain menulis pada dinding gua, orang zaman dahulu juga biasanya menulis pada batu prasasti.  Batu prasasti tersebut  berisikan suatu pesan, perjanjian, maupun cerita.

Gulungan Kulit Rotan

Ketika tinta sudah ditemukan, kerajaan-kerajaan besar mula menulis di gulungan kulit rotan. Ada yang menulis menggunakan jari atau sehelai bulu ayam yang dibentuk seperti fungsi alat tulis zaman sekarang.

Biasanya gulungan kulit rotan ini digunakan untuk menulis sebuah pesan yang ditujukan pada kerajaan lain. Mereka juga menulis resep obat-obatan herbal, gerakan bela diri, dan dongeng.

 

Sabak 

Orang yang bersekolah di zaman penjajahan menulis di sabak. Untuk menulis di sabak, mereka menggunakan grip (sejenis kapur) dan untuk menghapusnya mereka menggunakan kain halus. 

Daun Lontar

Lontar adalah daun palem yang dikeringkan. Orang zaman dahulu menggunakan daun lontar ini untuk menulis. Untuk menulis, mereka menorehkan tulisan di sisi daun dengan mengunakan pisau kemudian hurufnya dihitamkan dengan mengunakan jelaga.

 

Nah, itu adalah bentuk-bentuk kertas zaman old. Di zaman now, media menulis sudah lebih canggih dan tentunya mudah untuk dibawa-bawa. Terbayang bagaimana jadinya kalau isi tas kita adalah prasasti? Atau terbayang apa jadinya jika kita hendak menulis harus membawa daun lontar, pisau, dan jelaga? Tampak sungguh membuat otak berpikir ulang apakah perlu menulis atau tidak usah saja sekalian.

 

Teknologi berkembang, para penemu telah bersusah payah menciptakan kemudahan-kemudahan hidup. Dan salah satunya adalah kemudahan dalam menemukan media penulisan. Selain kertas yang sungguh ringan, mudah ditulisi, mudah diperoleh, kini hadir pula media menulis elektronik. Dengan menulis secara digital, orang-orang tak perlu selalu membawa wujud fisik dari sebuah buku atau pena ketika menulis. Tak masalah jika tak membawa buku catatan atau pun pena. Jika kita hendak menulis, gunakan saja telepon seluler kita dan bukalah aplikasi pengolahan kata. Mudah bukan? Berterimakasihlah kepada para penemu dan syukuri perkembangan teknologi ini. Bagi yang hobi menulis khususnya, bagaimana rasanya jika kita hidup di zaman old ya?

 

 

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Berita Netizen Terupdate
Copyright © 2024 GueBanget.com - All rights reserved
Copyright © 2024 GueBanget.com
All rights reserved