Hunches in Bunches adalah salah satu dari sekian buku karya Dr. Seuss yang cocok bagi kalian yang sering kesulitan dalam menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan pada satu waktu! Buku ini menceritakan tentang seorang anak dengan banyak hal yang ada di pikirannya. Anak ini digambarkan mengalami hal yang tidak nyaman ketika ia kesulitan memustuskan hal apa yang akan ia lakukan.
“Apakah ia akan bermain bola?”
“Apakah akan duduk saja?”
“Apakah akan berselancar?”
“Apakah akan menerbangkan layangan?” atau “Memanjat pohon?”
“Makan pizza? Mandi? Atau menonton TV?”
Yang mana yang sebaiknya dilakukan. Apakah yang sudah dipilih justru salah? Atau benar?
Diceritakan anak tersebut sedang berada di depan jendela dan berpikir mengenai hal menyenangkan yang dapat ia lakukan. Namun kemudian ada pikiran berbeda yang mengingatkannya pada PR yang belum ia kerjakan. Kemudian ada pikiran yang ‘mengajaknya’ untuk berkeliling kota saja bersama teman. Begitu seterusnya ada banyak pikiran di benak anak tersebut. Hingga ia kebingungan dengan pikirannya sendiri.
Dalam kebingungannya, ia berpikir bahwa karena ada banyak ide di pikirannya, sebaiknya ia memperbanyak diri saja agar ide-ide yang banyak itu dapat terlaksana semua. Namun ketika itu terwujud, yang terjadi malah kekacauan karena semua dirinya malah beradu argumen! Akhirnya, dalam kebingungannya, ia mengambil keputusan sederhana saja. Apakah itu? Jika penasaran bisa membaca Hunches in Bunches!
Buku menarik yang seakan menjadi cermin betapa apa yang ada di pikiran kita sungguh.....banyak! Namun, kita terkadang atau sering kesulitan pilihan mana yang kita ambil. Buku ini hanya menggambarkan bagaimana pikiran-pikiran ini bertumbuh dan bertambah di benak kita. Nah, mengenai pilihan mana yang akan kita ambil kemudian, kita lah yang memutuskannya. Tak juga ada rumus mana pilihan mana yang sebaiknya kita ambil, karena setiap keputusan adalah keputusan terbaik yang diambil pada saat tertentu. Ketika mengambil keputusan A pada saat X, bukan juga berarti kita memberlakukan itu sebagai rumus. Bisa saja keputusan A kita ambil di saat Y juga. Jadi teringat sebuah keputusan kantor pada tahun 2016 lalu. keputusan A diambil ketika ada kejadian X pada tahun 2016, namun ketika kejadian X terjadi lagi pada tahun 2017, keputusan yang diambil adalah B. Menurut pihak pimpinan, “Yakinlah semua keputusan diambil sudah dengan berbagai pertimbangan dan kita tidak bisa mengeneralisasikannya dan diberlakukan pada setiap waktu.” Keputusan yang diambil pada tahun 2017 pun adalah hal terbaik. Luar biasa yang ternyata cara kerja pikiran dan bagaimana keputusan yang diambil.