GueBanget.com - Kita tahu bahwa ASI eksklusif hendaknya diberikan pada bayi sampai 6 bulan pertama kehidupannya, sebagai yang disarankan oleh Lembaga kesehatan dunia, seperti WHO, dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Betapa tidak, ASI memang merupakan makanan yang terbaik bagi bayi dan serta mengandung banyak manfaat bagi tumbuh kembang bayi. Lantas bagaimana ketika bayi yang tidak diberikan ASI dan hanya mengkonsumsi susu formula?
Arinda Veratamala, S.Gz pernah menyatakan bahwa dalam sebuah penelitian menyatakan, bayi yang mengkonsumsi susu formula ternyata memiliki risiko sakit lebih tinggi dari pada bayi yang diberikan ASI. Karena memang Bayi yang mengkonsumsi susu formula akan memiliki risiko terkena penyakit infeksi yang lebih tinggi pada tahun pertamanya.
Jika seorang diberikan ASI, maka Sel imun yang terdapat pada ibu akan berpindah ke kelenjar payudara, lalu akhirnya menghasilkan antibodi IgA, yang secara spesifik dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh pada bayi. Hal ini yang membuat bayi yang mengkonsumsi ASI dapat lebih terlindungi dari berbagai penyakit infeksi, seperti halnya influenza, diare, infeksi pernapasan, dan penyakit lainnya. selain itu, pemberian ASI pun akan mencegah bayi dari alergi dan melindunginya dari berbagai penyakit kronis. Adapun susu formula tidak memiliki fungsi imunitas. Karena Dalam susu formula tersebut tidak mengandung antibodi, sehinggga memungkinkan bayi mempunyai kekebalan tubuh yang lebih rendah dari pada bayi yang mengkonsumsi ASI, dan akhirnya akan rentan mengalami sakit. Penyakit yang sering terjadi pada bayi yang mengkonsumsi susu formula ialah,
Sebuah Penelitian yang dilakukan oleh Chien dan Howie menunjukkan bahwa bayi yang mengkonsumsi susu formula mempunyai risiko terkena penyakit gastroenteritis dan diare. Karena bayi yang mengkonsumsi susu formula memiliki kemungkinan 2,8 kali lebih besar untuk meningkatkan penyakit infeksi gastrointestinal, dari pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Penelitian oleh Bachrach dan timnya menunjukkan hasil bahwa bayi yang tidak diberikan ASI pada usia awal kehidupannya akan memiliki risiko 3,6 kali lebih besar mengalami infeksi saluran pernapasan bawah pada awal tahun pertama dalam kehidupannya. Berbeda dengan bayi yang diberikan ASI, lemak yang terkandung dalam ASI ternyata bisa menghalangi aktivitas virus RSV (respiratory syncytial virus), dimana virus ini penyebab utama infeksi pada paru-paru dan saluran napas.
Secara umum, Sekitar 44% bayi dapat mengalami penyakit otitis media di tahun pertama kehidupannya. Penyakit karena akibat Infeksi yang terjadi di bagian telinga tengah ini akan meningkat pada bayi yang hanya diberikan susu formula dari pada bayi yang diberi ASI eksklusif, terlebih lagi ketika susu formula tersebut menggunakan botol. Sehingga memungkinkan Cairan pada tenggorokan bayi yang sering menyusupada botol akan mencapai telinga tengah dan akhirnya dengan mudah dapat menimbulkan infeksi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang diberi susu formula pada masa kecilnya cenderung akan menjadi gemuk di masa dewasanya. Karena hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula memiliki risiko 1,6 kali lipat lebih besar untuk meningkatkan penyakit diabetes tipe 2 dari pada bayi yang diberi ASI. Sehingga memungkinkan ia bertubuh gemuk pada usia dewasanya.
Begitulah penjelasan mengenai susu formula yang dapat membuat bayi rentan terkenan penyakit. Alangkah baiknya bayi tetap harus diberikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertamanya untuk membentuk sistem imun, sehingga bayi pun tidak akan mudah terkena penyakit. Semoga bermanfaat! [De/Red]