lotek

Warung Lotek Bu Kus

Zeal
1 Sep 2017
Dibaca : 3245x

Untuk meliput ekonomi mikro, satu tim liputan sebuah stasiun televisi datang ke satu desa. Mereka menghampiri warung ‘Lotek Bu Kus’. Setelah berbasa-basi, sang reporter mewawancarai Bu Kus, dan camera mulai running.

Rep., “Bu Kus, sudah lama buka warung lotek ini? Selain lotek, ada apa saja (dijual) di warung ini?”

Bu Kus, ”Ibu mulai berjualan lotek sejak bapaknya anak-anak meninggal dunia diseruduk kerbau lima tahun lalu. Di sini mah gitu aja, kopi, goreng-gorengan, pisang goreng, ubi, tempe, tahu, bala-bala (bakwan), ...”

Rep., “Sudah lima tahun! Emang margin-nya cukup, sampe bisa bertahan lima tahun? Margin itu keuntungan, Bu.”
(Sang Reporter menerangkan dengan yakinnya)

Bu Kus, “Begini. Ibu membangun platform bisnis ini karena di sini market-nya memang ada dan belum terpenetrasi oleh jaringan retail dari kota. Bisnis ini tidak semata-mata untuk meng-capture margin, tapi Ibu ingin platform ini sebagai anchor of business atau market maker di kampung ini. Ibu juga ingin warung ini jadi semacam marketplace of ideas bagi warga kampung ini.”

(Si Reporter kaget dengan penjelasan Bu Kus)
Rep., “Maksud Bu Kus?”

Bu Kus, “Kan kalo mereka ngumpul, suka ngobrol, sharing informasi lah. Dengan informasi itu Ibu jadi tahu produk apa saja yang preferable ke depannya.”

(Si Reporter jadi minder)
Rep., “Ada yang suka ngutang, Bi?”

Bu Kus, “Ada. Tapi, salah satu tujuan Ibu buka warung, bisa men-deliver confidence bagi warga kampung, para petani atau orang-orang yang lewat, mereka tetep bisa makan walau sedang tidak punya uang. Yang penting, mereka bisa survived bekerja, platform ini tetep bisa sustain.”

(Si Reporter mulai berpikir, jangan-jangan Bu Kus temannya Sri Mulyani)
Rep., “Bagaimana kalau mereka gak bayar?”

Bu Kus, “Kalo sampe akhir bulan mereka gak punya duit, biasanya mereka menawarkan skema debt to commodities swap. Bayar pake sayuran, singkong, ubi, pisang, atau apa saja...”

(Si Reporter mulai keder)
Rep., “Apakah akhir-akhir ini yang belanja ke warung Bu Kus berkurang?”

Bu Kus, “Kata Ibu mah, purchasing power masyarakat terus tumbuh, tidak melemah seperti yang dikatakan orang-orang di kota. Mungkin pola konsumsinya yang berubah. Katanya untuk Q2 2017 ini ekonomi China tumbuh 6,9%, harusnya itu pertanda baik buat usaha orang-orang di sini...”

(Si Reporter ngebathin, ‘Saya aja gak tahu, Q2 2017 ekonomi China tumbuh 6,9%’, dan mulai kehabisan pertanyaan)
Rep., “Bu Kus kenal sama Sri Mulyani?”

Bu Kus, “Pagawe Kacamatan...? Ya kenal atuh....!”

Artikel Terkait

Males Sekolah!
Zeal
30 Agu 2017
Pak RT dan Kacang Mete
Zeal
22 Sep 2017
Puisi Kabayan
Zeal
27 Nov 2017
Kucingku Malang
Zeal
27 Nov 2017
Three in One!
Zeal
1 Nov 2017
libur nasional
Zeal
1 Sep 2017

Artikel Lainnya

Berita Netizen Terupdate
Copyright © 2023 GueBanget.com - All rights reserved
Copyright © 2023 GueBanget.com
All rights reserved