Manusia sekarang memang pada kreatif ya. Aplikasi apapun di hp atau computer atau laptop mereka mainkan untuk mengasah kreatifitas mereka dalam mengedit foto. Begitu pula dengan cara ngedapetin foto-foto orang lain yang cocok untuk diedit yang aneh-aneh, gampang banget ternyata.
Dengan mengetik kata kunci yang akan dicari saja, google langsung bisa menjawab apa yang kita minta. Aplikasi tersebut juga biasanya terkoneksi dengan sosial media. Yang membuat foto hasil editan cepat menyebar. Serem juga sih, dalam hitungan detik, bisa sampai mendunia. Padahal editornya masih dalam satu tempat.
Sosial media yang booming digunakan beberapa tahun antara lain facebook, twitter, instagram, line, bbm, dll. Dari berbagai macam sosial media yang ada, masing-masing individu tidak mungkin hanya memiliki satu-dua sosial media, melainkan menggunakan semua sosial media yang ada yang dipunyai ponselnya. Memang people jaman now.
Lalu dari tadi apa maksudnya foto editan itu? Maksudnya adalah meme.
Meme merupakan salah satu bentuk kreativitas manusia yang disebarkan melalui gambar dan internet. Meme berasal dari bahasa Yunani yaitu mimesis yang artinya tiruan. Istilah meme pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli biologi, Richard Dawkins yang memaknai meme sebagai suatu unit informasi budaya (pemikiran, gagasan, ide, kebiasaan, lagu, fasion) yang membentuk pola-pola kebudayaan baru. Di dalam meme sering kita dapati informasi-informasi atau pesan yang ingin disampaikan oleh kreator.
Dalam dunia internet, meme diciptakan melalui proses-proses replikasi dan modifikasi yang tersedia di google. Selanjutnya pencipta gambar-gambar akan menambahkan sesuatu sesuai apa yang ingin disampaikan, biasanya kreator menambahkan teks-teks. Setelah itu meme yang telah jadi disebar melalui sosial media.
McLuhan pencetus teori technological determinism mengatakan bahwa teknologi berpengaruh sangat besar dalam masyarakat. Ia mengemukakan bahwa kita membentuk peralatan kita dan mereka pada gilirannya membentuk kita. Tak beda dengan yang terjadi saat ini, manusia membuat teknologi dan mengembangkannya dan kemudian apa yang telah kita buat mempengaruhi kita sendiri dan membuat kita bergantung terhadap teknologi. Tatanan masyarakat terbentuk berdasarkan pada kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi. Menurut McLuhan media berperan menciptakan dan mengelola budaya. Sama halnya dengan meme yang telah hadir dan menjadi budaya di kehidupan kita.
McLuhan membagi media menjadi dua yaitu media panas dan media dingin.
Media panas adalah media yang tidak menuntut perhatian besar kepada sasarannya. Dalam menggunakan media ini pengguna tidak dituntut menggunakan daya imajinasinya karena makna dari informasi yang diterima sudah sangat jelas.
Sementara media dingin adalah media yang membutuhkan partisipasi penggunanya yang cukup besar, media ini menuntut partisipasi aktif dari penggunanya. Dalam hal ini internet yang merupakan saluran penyampaian meme termasuk kedalam media panas namun juga dapat masuk kedalam media dingin, tergantung dari daya tangkap pembaca ataupun konteks yang diberikan oleh kreator.
Meme dapat dikatakan masuk kedalam media panas karena konteks pesan atau informasi yang diberikan sudah cukup jelas untuk diterima siapa saja yang melihat meme tersebut. Pengguna hanya dapat melihat dan membaca terhadap apa yang disampaikan melalui meme itu. Sementara meme dapat dikatakan sebagai media dingin ketika konteks atau isi pesan dari meme tersebut sulit dimengerti sehingga mereka dibutuhkan imajinasi serta menciptakan makna sendiri melalui indra yang digunakan.
McLuhan menyatakan bahwa pesan atau informasi yang disampaikan media tidaklah lebih penting daripada media atau saluran komunikasi yang digunakan. Media atau saluran komunikasi memiliki kekuatan dan memberikan pengaruh kepada masyarakat, bukan isi pesannya. Sama halnya akan keinginginan kita untuk membaca dan melihat meme. Bukan informasi yang kita butuhkan melalui meme tersebut, melainkan sarana kita dalam membaca dan melihat meme, contohnya kita menggunakan sosial media.
Terkadang kita juga mementingkan isi dari meme yang kita baca dan kita lihat, tanpa menyadari bahwa media yang kita gunakan mempengaruhi kita. Dari bermacam-macam meme selalu ada meme yang terkesan mengejek dan bahkan berbau porno. Anak-anak dan remaja dapat membuat segala sesuatu menjadi candaan dan mengerti tentang seks dan berpacaran melalui gambar-gambar yang ada dalam meme. Dan secara kondisi psikis mereka belum siap dan belum saatnya mengerti akan hal itu. Bahkan ada pula meme yang ditujukan kepada para pejabat negara.
Apakah meme baik untuk kita? Berikut ini dampak-dampak yang diterima terhadap para pembaca dan penglihat meme antara lain:
1. Menganggap segala sesuatu dapat dibuat candaan, terkadang hal yang seharusnya tidak patut dapat dibuat bahan tertawaan.
2. Pembaca menjadi kecanduan dan ingin selalu mengikuti post mengenai meme.
3. Membuat para pembacanya lupa waktu karena asyik membaca dan tertawa-tertawa melihat dan membaca meme.
4. Membuat para pembacanya tidak sopan karena meme juga memberikan kata-kata yang bersifat tidak pantas.
5. Membuat pembacanya tidak bermoral dari meme yang memberikan gambar-gambar tentng sesuatu yang berbau porno.
6. Membuat pembaca seolah-olah membutuhkan seorang pacar.
7. Pembaca menggunakan meme sebagai sarana sindiran.
Namun bukan berarti semua yang disampaikan melalui meme bersifat buruk, banyak pula meme yang isinya memotivasi dan memberikan kita pengetahuan dunia politik yang tidak kita pahami walaupun disertai dengan candaan.
Dengan ini diharapkan para kreator meme kreatif dalam menciptakan meme-meme baru dan mengurangi dengan banyak unsur-unsur negatif. Dan sebagai pembaca dan penglihat meme, dari hal ini diharapkan kita dapat mengerti mana yang patut dan mana yang tidak patut untuk dicontoh.