Jomblo Terus? Biro Perjodohan di Negara Ini Begitu Marak

Jomblo Terus? Biro Perjodohan di Negara Ini Begitu Marak

Zeal
19 Feb 2018
Dibaca : 2332x

GueBanget.com - Kesibukan sering kali dijadikan suatu alasan bagi para jomblo sejati. Begitu pula yang terjadi pada pemuda pemudi Jepang. Mereka terlalu disibukkan oleh kegiatan mereka. Dari sinilah para orang tua di Jepang yang memiliki anak muda berkomitmen untuk mencarikan jodoh untuk anaknya agar nasib mereka tidak berakhir dengan menjomblo. Seperti yang dilansir dari IDN Times berikut penjelasannya.

Target perjodohan tidak ikut datang

Ini adalah satu hal yang menarik. Biasanya dalam perjodohan, seorang anak yang akan dijodohkan hadir untuk melihat seperti apa pilihan orang tuanya secara langsung. Namun, dalam satu pesta perjodohan yang diselenggarakan oleh agen perjodohan, Living Mariage, di Jepang ini yang mengikuti adalah para orang tua yang berbekan biodata lengkap anaknya yang akan dijodohkan. Lebih dari 60 orang tua dengan hati-hati memilih kandidat yang cocok sesuai kriterianya.

Setelah mereka mendapatkan kandidatnya, mereka akan berbincang dengan orang tua kandidat. Tak jarang, satu kandidat diminati lebih dari satu orang tua, sehingga harus mengantri.

Setiap orang tua wajib membayar sekitar Rp. 1,3 juta

Untuk mencari jodoh di biro jodoh ini tidaklah gratis. Para orang tua harus membayar sekitar Rp. 1,3 juta. Selain uang, persyaratan lainnya adalah orang tua harus mendapatkan izin dari anaknya. Salah satu orang tua yang sedang mencari jodoh untuk anaknya mengatakan bahwa anaknya sudah berusia 38 tahun dan sangat sibuk, dia ingin agar anaknya menemukan seseorang yang bisa diajak hidup bersama dalam sebuah hubungan yang saling mendukung.

Jumlah populasi jomblo makin meningkat

Penelitian yang dilakukan pemerintah Jepang pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa satu dari empat pria dan satu dari tujuh wanita Jepang tak menikah hingga usia 50 tahun. Kemudian sebuah survei pada 2016 menunjukkan hampir 70% pria dan 60% wanita usia 18-34 tahun tidak menikah alias menjomblo.

Hal inilah yang mengakibatkan industri perjodohan kian subur. Yakni kekhawatiran pemerintah akan turunnya populasi menikah serta ketakutan orang tua terhadap anaknya yang akan menjomblo. Sehingga dengan demikian, selain sektor swasta, negara pun turut serta mencarikan jodoh untuk warganya.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Berita Netizen Terupdate
Copyright © 2025 GueBanget.com - All rights reserved
Copyright © 2025 GueBanget.com
All rights reserved