GueBanget - Pondasi rumah tangga tidak hanya keyakinan dan kepercayaan yang kuat , rasa kasih sayang dan cinta dengan pasangan. Selain itu, ada pondasi lainnya yang menopang kuatnya biduk rumah tangga atau keluarga yaitu keuangan. Suami yang mencari nafkah, istri yang mengelola rumah, atau ada juga sebagian istri yang ikut membantu suami dengan bekerja sehingga terkumpulah pundi-pundi rupiah untuk kehidupan keluarga. Setelah terkumpul penghasilan untuk keluarga, maka kita harus pandai-pandai mengelolanya, jika tidak, maka pondasi rumah tangga akan mudah goyah dan terseok-seok. Yuk, kita kelola keuangan keluarga dengan 5 langkah berikut.
Sebagian besar yang mencari nafkah adalah suami, tetapi tidak jarang istri pun ikut membantu. Aturlah pendapatan keluarga dari keduanya, bila suami dan istri bekerja atau berpenghasilan, begitupun bila hanya suami saja yang bekerja. Atur dan rencanakan pendapatan untuk keluarga supaya dapat memenuhi segala kebutuhan mulai dari makanan sehari-hari, biaya pendidikan, kesehatan, kebutuhan dapur, kebuthan kebersihan badan dan pakaian serta rumah dan lain-lain. Bila pendapatan yang sudah ada belum bisa memenuhi kebutuhan keluarga, maka perlu merencanakan cara lain untuk menambah pendapatan bisa dengan mencari usaha sampingan, berbisnis, memberikan jasa pada orang lain dan lain-lain yang tentunya halal.
Setelah mengatur pendapatan; maka yang harus kita lakukan adalah mengatur kebutuhan keluarga ; mulai dari kebutuhan harian bulanan bahkan tahunan. Runutlah kebutuhan harian apa saja yang dibutuhkan oleh keluarga dalam sehari mulai dari makanan, uang jajan, transportasi anak sekolah, transport suami atau istri untuk bekerja, biaya dapur dan lain-lain. Cukupi semua kebutuhan dan sesuaikan dengan pendapatan yang ada. Pentingkan yang primer dari pada yang sekunder dan tersier.
Setiap kelurga pasti punya impian yang ingin dicapai; impian berlibur, naik haji, punya kendaraan roda empat, memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak dan lain-lain. Semua impian itu harus dijaga dan berusaha untuk direalisasikan dengan berusaha menabung dan menyisihkan uang khusus dari hasil pendapatan keluarga.
Kondisi keuangan keluarga tidaklah statis adakalanya turun dan juga naik. Ketika kondisi keuangan keluarga sedang turun atau defisit, maka kita harus bisa menyesuaikan kebutuhan keluarga dengan cara berhemat; pentingkan kebutuhan yang primer dan tunda dulu hal-hal yang hanya bersifat keinginan. Ketika sedang naik atau surplus maka bersikaplah pertengahan tidak boros juga tidak kikir. Sesuaikan pengeluaran dengan kebutuhan yag telah direncanakan atau dibutuhkan keluarga.
Hidup tidak ada yang pasti, semuanya berjalan berdasarkan ketentuan Allah. Ada senang, sedih, sehat, sakit, kaya , miskin, muda dan tua. Kelolalah segala ketidakpastian yang akan terjadi seperti sakit dengan menyisihkan dana khusus untuk kesehatan atau untuk pendidikan anak. Sehingga pada saatnya hal itu terjadi, kita dapat mengatasi dan menghadapinya dengan baik.
Demikian, 5 langkah untuk mengelola keuangan keluarga. Selain memenuhi segala kebutuhan kelurga, ada hal yang tak boleh terlupa, yaitu membayar zakat sebagai kewajiban yang harus ditunaikan dan tak lupa berbagi kepada orang tua,kerabat dekat dan yang membutuhkan, semoga keluarga kita menjadi keluarga sejahtera, sakinah, dan penuh rasa kasih sayang.