Bagi wisatawan manca negara, Bali merupakan surganya para pelancong wisata dibelahan dunia, sebab Bali memiliki keindahan alam yang luar biasa, tidak ada kekurangan satupun untuk keidahan alam di Bali, tidak hanya sampai disitu Bali pun memiliki keunikan dalam bidang tarian salah satunya tarian kecak, tarian ini sangat terkenal di dunia karna bagi Bali memperkenalkan kebudayaan tidak sangatlah sulit cukup melestarikan dan terus menampilkan pada wisatawan sehingga sudah otomatis tarian kecak terkenal ke penjuru dunia, perpaduan alam dan budaya menjadi kombinasi yang sangat ideal untuk pariwisata Bali. Namun dengan adanya masalah klasik julukan itu seakan-akan menjadi tercoreng karena hal sepele, yaitu sampah.
Sampah memang tidak pernah kunjung selesai permasalahannya di Indonesia ini bahkan jika mengikuti perkembangan dunia, sampah bukan lagi menjadi masalah besar, akan tetapi karna masyarakat kita tidak sadar akan kebersihan lingkungan sehingga menyebabkan sampah terus menjadi permasalahan yang sangat besar pasalnya hampir disetiap daerah pasti sampah berserakan dimana-mana, seperti halnya di Bali.
Pantai kuta yang menjadi destinasi favorit wisatawan untuk berlibur kini menjadi bulan-bulanan keluhan para wisatawan sebab para wisatawan harus memilih tempat untuk berjemur yang bebas dari sampah, para peselancar pun seperti itu.
"Ketika saya akan berenang, kondisi tidak terlalu bagus. Saya melihat banyak sampah di sini setiap hari, setiap saat," terang seorang turis asal Austria, Vanessa Moonshine kepada AFP seperti yang dikutip news.com.au.
Permasalahan sampah ini akan berdampak pada pariwisata Bali sehingga pemerintah Bali akan melakukan perlawanan terhadap sampah yang mencemari lingkungan pantai, untuk itu pemerintah Bali mengerahkan sekitar 700 petugas kebersihan petugas kebersihan dan 35 truk pengangkut sampah untuk membuang sekitar 100 ton puing sampah setiap hari.
Semoga masyarakat kita dan para wisatawan sadar akan lingkungan sekitar agar tidak membuang sampah sembarangan. [Aar/Red]