Bukan hanya persiapan finansial yang dibutuhkan jika berencana menikah. Persiapan fisik dan mental juga harus diperhatikan karena bagaimana pun, menikah itu dibutuhkan kedewasaan berpikir dan komitmen yang kuat, bukan sekadar sah dan tinggal serumah. Ada beberapa tanda jika seseorang sudah siap mental dalam menjalani hubungan cinta serius sekelas pernikahan. Ini dia tanda jika kamu siap mental jalai hubungan cinta serius.
1. Bisa menikmati kesendirian
Orang-orang yang pandai menikmati waktunya saat sendirian berarti tidak menggantungkan kebahagiaan pada orang lain. Ia mandiri dan tidak berharap seseorang membahagiakannya, karena ia bisa membahagiakan diri sendiri. Adanya pasangan adalah pelengkap dalam hidup, kebersamaan dengan pasangan bisa ia nikmati, tapi itu tidak mematok seberapa bahagia ia menjalani hidup. Hubungan cinta yang paling sehat dibangun antara dua orang yang sudah merasa puas dalam kehidupannya masing-masing, karena tidak ada pihak yang dituntut untuk membahagiakan pihak lain. Karena itulah, bisa menikmati kesendirian adalah indikator besar bahwa kamu mampu menjalani pernikahan.
2. Punya sekelompok teman yang positif dan solid
Kamu tidak harus memiliki puluhan teman dan dikenal banyak orang, cukup lingkaran pertemanan dengan beberapa orang yang solid dan positif. Jika seseorang tidak punya teman sama sekali, dikhawatirkan fokusnya hanya pada pasangan seutuhnya, bahkan menjadi hubungan yang toxic karena ia cinta buta dan rentan dimanipulasi, dimanfaatkan dan disakiti oleh pasangan jika lemah. Atau bersikap posesif dan obsesif jika dominan kepada pasangan. Ketika kamu memiliki teman lain untuk diperhatikan, kamu bisa menyeimbangkan waktu bersosialisasi yang sehat dengan teman-temanmu, begitu pula pasangan dengan teman-temannya.
3. Sudah cukup menikmati kehidupan lajang yang mandiri
Ternyata penting sekali pernah hidup sendiri terpisah dari orangtua sebelum menikah. Kebebasan yang didapat seseorang dengan hidup sendiri dan mandiri adalah sesuatu yang harus dialami setiap orang setidaknya sekali di masa dewasa karena banyak orang pada akhirnya belajar banyak mengenali dirinya sendiri, memanjakan diri sendiri dan mendapatkan berbagai pengalaman yang belum tentu bisa dimiliki saat hidup serumah dengan orangtua. Kamu memegang kendali penuh atas pilihan dan keputusan yang kamu buat, dan bertanggung jawab atas itu. Ketika kamu sudah cukup menikmati kehidupan lajang, melakukan apa pun yang kamu mau, ada momen ketika kamu butuh "seseorang" karena sudah selesai menikmati kehidupan lajangmu.
4. Sudah sepenuhnya move on
Entah kamu pernah mengalami patah hati berat, rasa sakit masa lalu yang kelam hingga membenci mantan, semua itu sudah harus kamu lalui dan lepaskan jika ingin menikah. Kamu sudah memafakan dan melupakan mantan, tidak lagi merasa sakit hati atau memendam trauma menjalin hubungan cinta. Kamu sudah selesai dengan emosi negatifmu dan sepenuhnya move on. Saat itulah kamu siap secara mental untuk menikah karena kamu akan sepenuhnya memberi cinta dan kepercayaan untuk pasangan, bersikap positif dan yakin dalam berkomitmen tanpa melihat ke belakang. Bahkan ketika kamu bertemu lagi dengan mantan tanpa sengaja, kamu baik-baik saja dan tak terganggu.
5. Tahu apa yang kamu inginkan dan butuhkan
Dalam hubungan cinta, kamu tahu apa yang kamu inginkan dan butuhkan. Kamu menetapkan standar, dan tidak lagi bingung harus menyikapi seperti apa ketika ada permasalahan yang muncul. Kamu tidak lagi meladeni naksir-naksir semu dan main-main, tapi kamu secara sadar mencari seseorang yang bisa diajak berkomitmen dalam ikatan cinta dan menjadi pasangan hidup untuk selamanya. Kamu berpikiran dewasa, tidak lagi labil. Terlebih lagi, kamu mau berkompromi, tidak egois, keras kepala atau mau menang sendiri. Kamu tahu bahwa untuk bisa berhasil, kamu juga perlu berkorban dan menyesuaikan diri.
Jika suka memiliki semua pertanda di atas, kamu termasuk perempyan yang siap mental jalani hubungan serius dan jangka panjang.