GueBanget.com - Apakah anda sering mendengar segelintir orang berkata bahwa ‘Perempuan itu tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena ujung-ujungnya pasti ke sumur, dapur, kasur?’ perkataan semacam itu sering berseliweran di telinga hingga terkadang membuat nyali ciut untuk melanjutkan kuliah.
Beberapa orang percaya bahwa perempuan itu harus patuh terhadap suami sehingga ketika suaminya melarang dia untuk berhenti bekerja alias menjadi wanita karir mau tidak mau perintah itu harus dituruti meskipun sebenarnya berat untuk dilakukan. Mengapa dikatakan berat? Jujur saja, pasti bagi sebagian besar mahasiswa maupun mahasiswi menyelesaikan kuliahnya pasti karena ingin mendapatkan pekerjaan impian dengan gaji yang besar sehingga bisa membahagiakan orang-orang tersayang. Meskipun ada juga sebagian orang yang kuliah karena benar-benar hanya ingin menggali ilmu saja dan tidak ada niat untuk berkarir di dunia kerja.
Kemudian fakta di lapangan mengatakan bahwa memang banyak perempuan yang lulus kuliah dan lebih memilih untuk murni menjadi ibu rumah tangga sehingga banyak kalangan yang mempunyai anggapan bahwa pendidikan tinggi itu hanya untuk kaum laki-laki karena merekalah yang kelak akan mencari nafkah sedangkan perempuan tidak perlu karena nantinya urusan yang akan mereka kerjakan hanya seputar urusan rumah tangga. Tetapi apakah kita lupa bahwa pendidikan itu merupakan hak setiap orang? Lalu apa kita juga lupa bahwa kita membutuhkan ibu yang berkualitas untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang juga berkualitas?
Pendidikan dan wawasan itu tidak mungkin datang dengan sendirinya, kita harus mencari dan menggalinya baru kemudian menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Jika seorang wanita hanya sekolah secukupnya saja darimana kualitas tersebut bisa didapatkan.
Namun apakah kita semua tahu bahwa bagaimana pun akhirnya nanti baik itu jadi wanita karir maupun ibu rumah tangga biasa, wanita yang berpendidikan dapat memberikan banyak manfaat bukan hanya bagi dirinya tapi juga bagi lingkungan sekitarnya.
Di sadari atau tidak, melalui bangku pendidikan yang semakin tinggi setiap orang dituntut untuk bersikap mandiri alias tidak tergantung pada orang lain. Hal ini juga berlaku bagi perempuan, mereka dapat mengambil segala keputusan berdasarkan hati nurani serta pengalaman yang dimiliki. Bagi wanita yang masih lajang, pendidikan tinggi bisa dipergunakan untuk meraih mimpi-mimpi mereka, menggapai cita-cita yang sejak dulu mereka impikan, hingga membahagiakan keluarga.
Orang tua akan sangat bangga ketika anak perempuan mereka bisa berpendidikan tinggi karena mereka bisa membuktikan bahwa perempuan bisa berpendidikan dan setara dengan laki-laki. Bukankah suatu kebahagiaan yang hakiki ketika orang tua bahagia dengan apa yang telah kita kerjakan?
Seperti yang dilansir di halaman idntimes.com, mengungkapkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Washington, bahwa seorang ibu menurunkan gen kecerdasan pada anak lebih banyak daripada ayahnya karena perempuan memiliki dua kromosom X sedangkan laki-laki hanya memiliki satu kromosom X. Kromosom inilah yang menentukan fungsi kognitif seorang anak. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi wanita meskipun pada akhirnya ia hanya akan jadi ibu rumah tangga.
Kita jangan sampai salah menilai bahwa menjadi ibu rumah tangga itu merupakan hal yang mudah. Terutama dalam hal mendidik anak, mereka perlu ilmu agar anak-anak mereka bisa menjadi anak yang soleh dan solehah. Tentu kita dapat melihat perbedaan antara ibu rumah tangga yang cerdas dengan ibu rumah tangga biasa, mereka pasti akan mempunyai perbedaan yang mencolok misalnya ketika mereka menasihati anak ketika berbuat salah dimana penggunaan bahasanya juga akan berbeda.
Dari cara mereka mendidik anak juga bisa terlihat, ibu rumah tangga biasa pasti akan marah ketika sang anak banyak bertanya tentang banyak hal ini dan itu karena anak terkesan bawel dan ini membuat sang ibu enggan menjawab dan malah menyuruh anaknya diam. Padahal itu merupakan pertanda baik karena anak mempunyai keingin tahuan yang lebih sehingga itu bisa jadi pertanda bahwa dia itu anak yang pintar.
Perempuan yang terdidik akan dapat memahami posisinya di dalam rumah tangga baik itu ketika menjadi seorang ibu maupun sebagai seorang istri. Mereka akan menjadi mitra yang baik bagi suami untuk menciptakan rumah tangga yang sakinah mawaddah dan warahmah, menjadi istri yang shalihah yang selalu menyenangkan saat dipandang, dan selalu menjaga kehormatan dan harta suami.
Saat wanita menjadi kaum terdidik, dan diberi kesempatan untuk berkarir di luar rumah menandakan bahwa perekonomian keluarga meningkat menjadi lebih baik. Jumlah populasi kaum perempuan yang hampir sama dengan kaum laki-laki menjadi sumber daya manusia yang sangat potensial jika keduanya diberdayakan dan diberi dukungan berupa keahlian dan kompetensi yang sama sehingga mereka bisa bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Sejatinya perempuan adalah makluk Tuhan yang memiliki potensi yang sama besar seperti kaum laki-laki jika mereka diberi kesempatan untuk berkembang. Maka dari itu kaum perempuan haruslah terpelajar karena kecantikan fisik saja tidak cukup untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.