Hati-hati kepada yang belum terpapar pornografi. Sekali mencoba, rusaklah otak anda dengan pornografi. Awalnya hanya iseng, membuka situs porno, lama-kelamaan intensitas kunjungan ke situs porno semakin rutin. Awalnya hanya penasaran, mengklik tautan pornografi di dunia maya, lama kelamaan tingkat curious nya makin tinggi. Awalnya hanya karena terbawa teman, takut dibilang kuper, mengakses pornografi, lama kelamaan sudah berani berselancar sendiri. Awalnya hanya keisengan, rasa penasaran atau pengaruh teman yang menceburkan seseorang pada dunia pornografi.
Berdasarkan pemaparan seminar bertemakan “Bahaya Pornografi”. Kebiasaan menyaksikan, membaca, atau memainkan materi ini dapat menyebabkan dampak berikut:
1. Merusak keseimbangan hormon
Pelaku yang pernah mengakses pornografi dan mengulanginya lagi terancam keseimbangan hormonnya akan terganggu. Karena ada hormon-hormon dalam tubuh yang secara fisiolgis dibuat bekerja terus menerus oleh pronografi. Hormon yang terganggu adalah dopamin, neuropiniphrin, serotonin, oksitosin. Hormon memaksa seseorang untuk mengakses pornografi, meskipun ia mengetahui bahwa perbuatannya itu tidak benar. Ia pun melakukannya pada saat kesendirian karena ia sadar perilaku itu salah. Namun ia tetap melakukannya dan tidak dapat melawannya. Gangguan hormonal ini menyebabkan seseorang tidak dapat berfikir jernih, malas berfikir, dan tidak dapat berfikir kreatif. Para pecandu pornografi jadi seperti terikat lahir batin dengan pornografi. Jika tidak melihat pornografi beberapa hari, ia akan merasa kangen. Hormon di dalam tubuhnya membuat seseorang jadi terikat pada pornografi.
2. Kerusakan Otak
Ahli Bedah Otakdari AS, Dr. Donald Hilton Jr, mengatakan bahwa pornografi sesungguhnya merupakan penyakit, karena mengubah struktur dan fungsi otak, atau dengan kata lain merusak otak. Terjadi perubahan fisiologis ketika seseorang memasukkan gambar-gambar pornografi lewat mata ke otaknya. Kerusakan yang dihasilkan sangat dahsyat! Bila kecanduan narkoba mampu merusak tiga bagian otak, maka penggunaan materi pornografi yang berketerusan (kecanduan) mampu merusak lima bagian otak. Kerusakan dahsyat! Dr. Mark Kastelmen penulis buku “The Drugs of The Millenium” memberi nama pornografi sebagai visual crack cocain atau narkoba lewat mata. Bagian otak yang paling dirusak adalah pre frontal cortex (PFC) yang membuat seseorang sulit membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls.
3. Perpustakaan Porno di otak
Orang yang sering mengakses pornografi akan memiliki perpustakaan pornografi di otaknya. Kemudian ada semacam dorongan untuk terus menambah koleksinya. Di awal seseorang melihat pornografi ia akan puas dengan gambar yang ringan saja. Lama kelamaan ia akan terdorong untuk melihat yang lebih parah. Mencari kepuasan yang lebih besar. Untuk mendapatkan sensasi berikutnya, tak cuma melihat namun juga terdorong untuk melakukannya. Lama kelamaan ia bisa mengalami penyimpangan seksual.
4. Bahaya bagi yang belum menikah
Bagi orang yang belum menikah ketika terpapar pornografi ia akan tergoda melakukan aktifitas seksual yang mereka lihat. Hal tersebut dapat dilakukan kepada orang dekatnya, menjajal dunia prostitusi atau bahkan melakukan kekerasan seksual kepada orang di sekitarnya yang lebih lemah. Ia merusak dirinya dan merusak orang lain.
5. Bagi yang sudah menikah, Hubungan dengan pasangan bisa rusak
Semakin sering seseorang melihat pornografi, semakin rendah kepuasan yang mereka dapatkan terhadap tindakan seksual yang ringan. Apalagi jika tindakan ini berat sebelah, hanya dilakukan oleh salah satu pasangan saja. Tentunya terjadi ketimpangan ketika melakukan hubungan seksual karena perbedaan ‘ilmu’. Bisa jadi salah satunya akan merasa tidak puas dan terdorong untuk melakukan dengan bukan pasangannya untuk mencari kepuasan yang lebih besar. Ujung-ujungnya perselingkuhan dan perceraian. Bahtera rumah tangga porak poranda!