Pernahkah kamu merasa pusing atau bingung? Bukan pusing atau bingung karena orang lain, tapi bingung karena diri sendiri. Bingung dengan maunya, bingung dengan mood-nya yang seakan tak bisa diprediksi, bingung bagaimana ‘menjalankan’ diri. Nah, bingung-bingung ini biasanya terasa ketika kamu sedang berada dalam tekanan pekerjaan atau tugas. Bingung dengan bagaimana menuntaskan tugas yang bertumpuk dalam waktu yang terbatas. Hal ini pun bukan hanya terjadi 1 atau 2 hari, tapi hal ini cukup sering terjadi. Ketika kamu berada dalam posisi (seakan) tak ada pilihan karena kamu bekerja di posisi yang memang begitu adanya dan belum ada pengganti pekerjaan yang lain. Ketika kamu merasa seperti ini, ketika tak ada yang bisa dilakukan pada pekerjaanmu, di situlah tandanya kamu harus melakukan sesuatu pada dirimu. Di sinilah tandanya kamu perlu melakukan sesuatu pada yang berada di lingkaran pengaruhmu (baca: diri sendiri).
Apa yang bisa dilakukan pada diri sendiri ini ketika kita berada dalam tekanan? Kenalilah dirimu dengan lebih baik. Jika kamu merasa belum mengenal dengan baik apa yang disukai, apa yang bisa membuatnya bersemangat, apa yang bisa membuatnya nyaman, dan juga produktif....maka berkenalan ulanglah! Bagaimana caranya berkenalan dengan diri sendiri? Sederhana kok, kita tinggal bercermin, dan bereslah! Eits...tapi tunggu ini bukan bercermin biasa ya. Ini bercermin dengan masa lalu, ya dengan masa lalu, dengan masa lalumu sendiri.
Jika kamu ingin berkenalan dengan kamu ketika bekerja, coba bukalah memori ingatanmu kapan ketika kamu bersemangat bekerja, misal: “Aku bersemangat kerja ketika aku tahu sorenya aku akan hangout bersama dengan teman-temanku”. Jika memang seperti itu, buatlah janji dengan temanmu ketika kamu punya ‘pekerjaan besar’ yang ingin kamu kerjakan pagi harinya. Jika kamu ingin mengetahui kapankah waktu kamu bisa produktifmu, coba ingat kapan ‘otakmu’ paling kooperatif diajak berpikir ketika menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan sulit, misal: “Otakku sangat koopertaif diajak bekerja keras adalah di pagi hingga waktu makan siang”. Jika memeng seperti itu, aturlah waktu pengerjaan tugas-tugasmu. Pilah pekerjaan yang membutuhkan kerja otak kamu lakukan di pagi hingga sebelum makan siang dan sisanya (pekerjaan yang sekiranya ‘otak-less’ kerjakan setelah waktu makan siang. Begitu seterusnya sesuaikan pertanyaan dengan sesuatu yang ingin kamu ketahui. Coba buka ingatan lama atau kebiasaan-kebiasaan yang mungkin tidak kamu sadari.
Dengan mengenali dirimu lebih baik, niscaya kamu dapat lebih produktif dan tentunya lebih bahagia dalam menjalani berbagai aktifitasmu. Selamat berkenalan dengan diri...