Manakah yang Lebih Aman, Rokok Elektrik atau Rokok Tembakau?

Manakah yang Lebih Aman, Rokok Elektrik atau Rokok Tembakau?

Zeal
30 Jan 2018
Dibaca : 3590x

GueBanget - Pada tahun 2003, kita mulai mengenal tentang salah satu alternatif yang lebih sehat, yakni Rokok elektrik (e-cigarette), atau sering disebut juga dengan vape. Pada tahun tersebut, seorang apoteker di Cina berinisiatif ingin mengurangi asap rokok, dan juga orang-orang untuk berhenti merokok, dan terciptalah rokok elektrik yang lebih ramah lingkungan dan tidak menghasilkan polusi.

Vape ini sebenarnya terdiri sebuah baterai, dilengkapi dengan cartridge yang berisi sebuah cairan, kemudian dilengkapi dengan sebuah elemen pemanas, guna menghangatkan serta menguapkan cairan tersebut ke udara lepas. Lantas bagaimana dengan efek negatifnya? Apakah sama dengan rokok tembakau?

Sebelum membahas lebih jauh kita perlu membandingkan keduanya dalam beberapa hal. Rokok tembakau dapat mengeluarkan kepulan asap yang merupakan hasil dari pembakaran tembakau, sedangkan rokok elektrik hanya menghasilkan uap saja yang berasal dari cairan perasa buah, serta nikotin yang dipanaskan oleh elemen pemanas. Efek negati dari Rokok tembakau sebenarnya telah tertera dalam bungkus rokok tersebut yakni penyakit jantung, paru-paru, impotensi, gangguan kehamilan dan janin, Adapun dengan vape hanya akan menyebabkan gangguan pada tenggorokan, hidung serta pernapasan. Pada Rokok tembakau banyak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti nikotin, tar, arsenic, karbon monoksida, ammonia dan bahan kimia lainnya. adapun kandungan dalam rokok elektrik ialah nikotin, gliserol sayuran, propylene glycol, pemanis buatan, serta berbagai macam rasa buah.

Selain kepulan asap, rokok tembakau pun akan meninggalkan sampah seperti halnya abu rokok dan sisa batang rokok. sedangkan pada vape sama sekali tidak meninggalkan sampah seperti rokok tembakau. Pada Asap rokok tembakau pun akan meninggalkan bau yang tidak sedap, juga tidak dapat larut dalam sebuah cairan. Adapun rokok elektrik hanya akan meninggalkan uap, dimana uap ini dapat larut dalam cairan, ditambah pula bau-bau dari perasa buah. Mengenai harga, dalam Satu bungkus rokok tembakau dapat dijual dengan harga kurang lebih 16.000, sedangkan vape hany dapat dijual dengan harga kurang lebih 150.000, bahkan hingga 500.000.

Lantas mana yang lebih aman?

Seorang peneliti dari National Institute of Public Health di Jepang, dr. Nauki Kunugita, beliau menuturkan bahwa dalam salah satu rokok elektrik tersebut ditemukan 10 kali tingkat karsinogen, dimana zat ini merupakan kelompok zat yang dapat merusak DNA secara langsung dan juga dapat menumbuhkembangkan sel kanker dari pada satu batang rokok biasa pada umumnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, pun pernah menjelaskan bahwa larutan nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik mempunyai komposisi serta takaran yang berbeda-beda. Secara umum yang ditemukan terdapat 4 jenis campuran dan semua jenis campuran itu tentunya mengandung nikotin dan propilen glikol.

Dari laman CNN Indonesia pun diungkapkan bahwa rokok elektronik ternyaa dapat menyebabkan terjadinya keracunan nikotin akut, bahkan sampai tedapat kasus kematian pada anak. Tak hanya itu, uap yang terhirup dari rokok tersebut sebenarnya dapat menyebabkan serangan asma, sesak napas, dan gejala batuk. Rokok ini pun tidak disarankan bahkan sangat berbahaya bagi penderita pneumonia, kegagalan jantung, disorientasi, kejang-keang dan hipotensi. Rokok ini bisa menyebabkan luka bakar ketika rokok elektrik tersebut meledak di dalam mulut.

Sehingga dapat dikatakan bahwa belum ada fakta ilmiah yang menyatakan bahwa roko elektrik lebih aman dari pada rokok termebakau. Laman cnnindonesia.com, pun telah merilis hasil dari berbagai studi mengenai rokok elektrik ini, yaitu sebagai berikut:

  • Rokok elektrik ternyata banyak mengandung zat berbahaya seperti haknya Tobacco Specific Nitrosamines (TSNA), Diethylene Glycol (DEG) dan karbon monoksida.
  • Ketika digunakan dalm jangka panjang, maka dapat meningkatkan kadar plasma zat nikotin setelah lima menit penggunaan rokok elektrik dan peningkatan itu pun naik secara signifikan.
  • Rokok elektrik pun apat meningkatkan kadar plasma karbon monoksida serta frekuensi denyut nadi secara signifikan.
  • Mempunyai efek yang akut pada organ paru-paru seperti halnya pada rokok tembakau, dimana kadar nitrit oksida udara ekshalasi pada paru-paru menurun secara signifikan, sehingga penghambat jalannya pernafasan pun meningkat secara signifikan.

Dari pembahasan diatas, dapat kita pahami bahwa rokok elektrik belum sepenuhnya aman bagi kesehatan, bahkan Pemimpin studi dari University of Southern California, Amerika Serikat. Badan Kesehatan Dunia (WHO), Jessica telah memperingatkan kepada seluruh negara di dunia untuk melakukan pelarangan penggunaan rokok elektrik pada anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif (muda).

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Berita Netizen Terupdate
Copyright © 2023 GueBanget.com - All rights reserved
Copyright © 2023 GueBanget.com
All rights reserved