Ada seorang teman yang berprofesi sebagai guru. Ketika musim pembuatan laporan alias rapor, dia pernah menceritakan padaku tentang hal yang membuatku berpikir. Ternyata perilaku murid di kelasnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan rumahnya. Aku sempat belum paham apa yang dia maksud sebagai lingkungan rumahnya. Nah, ternyata yang ia maksud sebagai lingkungan rumahnya adalah keluarganya. Ya, keluarganya!
Misal nih, ada anak yang kesulitan untuk mengikuti aturan di kelas. Coba tanyakan pada orangtuanya, adakah aturan yang berlaku di rumah? Ternyata setelah dicek, memang pola asuh di rumahnya sangat permisif atau bahasa lainnya sih, segala pasti diizinkan. Dengan kondisi seperti itu, bukan hal yang aneh jika sang anak pun akan kesulitan mengikuti peraturan yang ada di kelas.
Ada juga anak yang tidak percaya diri, dia kesulitan menentukan sesuatu. Setelah dicek mengenai kondisi pola asuh, ternyata orangtuanya sangat ketat dalam menentukan peraturan. Tidak ada toleransi maupun kesempatan anak untuk mengemukakan keinginannya. Semua sudah di-direct. Akan tidak diberi kesempatan untuk utarakan perasaan maupun keinginan.
Berbeda lagi ketika ada anak yang aktif mengemukakan pendapatnya. Ia juga dapat menerima ketika terjadi perbedaan pendapat. Ternyata ia berada dalam keluarga yang demokratis. Anak diberi kesempatan untuk dapat mengemukakan pendapat, perasaan, dan memutuskan sesuatu.
Nah, berdasarkan cerita ini, jadi terpikir juga. Kita ingin seperti apakah anak-anak kita kelak? Tergantung dari lingkungan keluarga yang kita ciptakan nantinya. Sebagai catatan bagi yang belum memiliki anak (bisa juga kok dilakukan oleh yang sudah memiliki anak), coba kita sedikit flash back dengan pola asuh yang dulu kita dapatkan dari orangtua kita masing-masing. Pola asuh yang seperti apa yang kita dapatkan dahulu sehingga kita tumbuh seperti kita sekarang? Jika sudah terbayang, inginkah anak kita seperti kita? Atau inginkah anak kita lebih baik dari kita? Apapun keinginan kita, ciptakanlah lingkungan keluarga yang memang bisa mendukung perkembangan anak kita ke depannya. Pilihannya ada di tangan kita, para orangtuanya...