Dalam rangka hari libur Nasional Kemerdekaan Indonesia, dimanfaatkan oleh Tukiman yang asli Madura, pergi berlibur ke Jakarta. Dia ingin keliling Jakarta dengan naik Metromini.
Diam-diam, ia mengamati segala yang terjadi di dalam Metromini. Termasuk, tingkah laku kernet dan penumpang bus tersebut.
Tak lama kemudian si kernet bilang, " Dirman.. Dirman.. Dirman..." (tanda bahwa bus telah sampai di jalan Sudirman)
Lalu, seorang penumpang laki-laki teriak: "Kiri..!" dan turunlah penumpang tersebut. Selang beberapa lama, kernet teriak kembali, "Kartini...Kartini...Kartini...". Seorang cewek muda nyeletuk, "Kiri..!", lalu cewek tersebut pun turun.
Beberapa lama kernet itu teriak lagi, "Wahidin...Wahidin...Wahidin..." . Adalagi cowok yang bilang, "Kiri...!", maka turunlah si kumis itu.
Maka, tinggallah akhirnya seorang diri, Tukiman, di dalam bus. Dengan hati ngedumel, lama-lama jengkel juga dia. Lalu, dicoleklah si kernet, dengan nada marah Tukiman bilang,
"Korang ajar sampiyan ya.. Dari tadi rang orang sampiyan panggil..!! Nah, saya gak pernah sampiyan panggil. Kalo begini caranya, kapan saya turun to?"
Untung saja, si kernet langsung tanggap, Kernet bertanya, "Siapa nama Bapak?"
"Namaku. Tukiman..." jawabnya.
Tanpa berpikir panjang, si kernet langsung teriak, "Tukiman..Tukiman..Tukiman..!!"
Tukiman pun lega dan berkata, "Nah, begitu! Kiri!", maka turunlah Tukiman di jalan Tol.
Perhatian:
Bagi yang menemukan Tukiman, harap menghubungi keluarganya di Sumenep. Terimakasih.