Kekerasan Domestik Memicu Obesitas pada Remaja

Guebanget.com- Kadang sesuatu yang kecil jarang kita perhatikan, apalagi dalam tumbuh kembang sang anak yang menginjak remaja. Orang tua yang sibuk akan pekerjaanya membuat mereka seikit sekali memperhatikan perkembangan sang anak, selama mereka tiak membuat masalah semua masih ianggap aman.

Namun apakah kita tau kejadian-kejaian kcil yang tanpa kita sdari dan perhitungkan bisa sangat memicu suatu hal pada diri sang anak?

Makanan pembuat nyaman (comfort food) itu biasanya jenis yang manis, gorengan, atau berkeju,(yang gurih).

Para peneliti melakukan survai pada remaja 12 samapai 15 tahun dan para peserta diberi telepon genggam berisi program yang meminta mereka mengisi survei 3 kali dalam sehari selama 30 hari. Mereka diminta melaporkan paparan kepada perkelahian fisik yang terjadi baik di rumah, sekolah, lingkungan atau tempat manapun. Peserta juga melaporkan konsumsi makanan siap saji (fast food), soda dan minuman berkafein, asupan buah dan sayuran, jumlah kegiatan fisik, jumlah jam dan kualitas tidur, serta derajat kelelahan.

Dari penelitian tersebut ditemukan adanya hubungan reaksi perilaku dengan kekerasan, Sejumlah penelitian sebelumnya telah mendapati bahwa anak-anak yang terdapat kekerasan domestik lebih berkemungkinan menjadi kegemukan di masa depan.memang tidak menanyakan apakah peserta menyaksikan kekerasan melalui media atau perminan video.

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa kaum remaja berpaling kepada makanan tidak sehat yang penuh gula untuk mengatasi stres karena terpapar pada kekerasan.

"Gula mencetuskan neurotransmitter rasa enak (feel-good) dalam otak kita, sehingga membantu mengurangi perasaan-perasaan negatif berkaitan dengan stressor (penyebab stres).”ungkap Profesor Leesburg.

Jadi, ketika kaum remaja stres itu melahap lebih banyak kalori untuk kenyamanan mental, reaksi fisik tubuh mereka malah menghentikan pemrosesan kalori itu secara efisien. Dengan demikian, berat tubuh pun bertambah.