Mbah Lindu Penjual Gudeg Legendaris Telah Tiada

Bagi para pecinta kuliner khas Jogjakarta, mungkin tidak asing bila mendengar nama Mbah Lindu. Beliau adalah penjual gudeg legendaris yang telah tersohor seantero negeri, namun sayangnya 12 Juli lalu telah meninggal dunia. Berpulang di usianya yang telah lebih dari 100 tahun. Gudeg Mbah Lindu dimasak dengan cara tradisional yaitu di atas tungku kayu bakar, dan setelah masakannya sudah matang kemudian dibiarkan selama semalaman agar makin tanak serta lebih meresap bumbunya. Semasa hidupnya, Mbah Lindu berjualan gudeg dimulai dari pukul 05.00 hingga 10.00 WIB tidak jauh dari keramaian Malioboro.

Dengan dikelilingi panci serta wakul besar, beliau duduk di tengah-tengah barang dagangannya. Para pembeli dapat makan di tempat duduk yang telah tersedia. Sedangkan bagi yang memilih untuk dibungkus, Mbah Lindu akan mengemas dengan cara yang kuno yaitu dengan dipincuk atau daun pisang yang dijepit dengan lidi. Mbah Lindu memmasak sendiri semua masakannya dan untuk resepnya pun masih sama seperti dulu kali pertama menjualnya. Awal Mbah Lindu berjualan gudeg ini dengan berkeliling kota Jogjakarta dengan berjalan kaki dari rumahnya di Klebengan. Bahkan menurut beliau, telah berjualan gudeg sebelum Jepang datang, tetapi untuk tahunnya beliau lupa. 

Mbah Lindu meninggal dunia pada hari Minggu, 12 Juli 2020 sekitar pukul 18.00 WIB karena sudah sepuh menurut salah satu anggota keluarganya yang bernama Mudiati. Pemilik nama lengkap Biyem Setyo Utomo ini meninggal pada usia 100 tahun. Jenazah Mbah Lindu dimakamkan di daerah Klebengan, Depok, Sleman. Kepergian Mbah Lindu tentunya meninggalkan sejarah serta menyisakan kenangan bagi para pecinta kuliner. Sebelum kepergiannya, beliau memiliki permintaan agar anak dan cucunya yang memikul keranda serta mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir. Dan beliau juga meminta anak cucunya dapat hidup rukun. Selamat jalan Mbah Lindu