Oleh Ust. Yayat Rukhiyat
Sahabat
Ketika kita bicara Istiqomah
Direndahkan tidak mungkin jadi sampah
disanjung tidak mungkin jadi rembulan
maka jangan risaukan omongan orang
sebab setiap orang membacamu dengan
pemahaman dan pengalaman yang berbeda
teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar
meski terkadang
kebaikan tidak selalu dihargai
tidak udah repot-repot menjelaskan tentang dirimu
sebab yang menyukaimu tidak butuh itu
dan yang membencimu..tidak percaya itu
sahabat
hidup itu bukan tentang siapa yang terbaik
tapi siapa yang mau berbuat baik
jika didzalimi orang
jangan berpikir untuk membalas dendam
tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan
karena Robb kita maha baik
dan tanamkan agar orang lain juga mendapatkan kebaikan
sebagaimana yang kita peroleh
dari yang maha baik
sahabat
jangan mengeluh
tapi teruslah berdoa
dan bersyukur dan bersabar serta istiqomah
sibukkan diri dalam kebaikan
hingga keburukan lelah mengikuti kita
sehingga mengucapkan selamat tinggal
mungkin orang tak beriman berkata
sabar itu ada batasnya
tapi tidak bagi orang yang beriman
sabar itu tanpa batas bahkan sebagai pelengkap keimanan
jadi sabar itu menerima dahulu kehadiran tamu mulia yang bernama masalah
sebelum kita melepaskannya
sebab kita toh
tak akan mudah
melepaskan sesuatu
yang belum kita terima
masalah itu akan mudah berpamitan
bila sudah kita jamu
dengan bersabar serta bersyukur
dan istiqomah
syukur itu bukan berapa sedikit yang kita terima
istiqomah itu bukan seberapa lama kita siap menderita
sabar itu bukan seberapa lama kita menunggu
seberapa berat kita ditekan
seberapa pahit kita diuji
tapi
seberapa hebat tekanan itu
mampu mengasah kita
mengcreate gagasan dan ketrampilan diri
untuk lepas dari tekanan tersebut
dan disaat itu pula
kita berhasil
menemukan kebahagiaan
laksana cahaya diujung terowongan yang gelap
sahabat
yang akhirnya menerangi kebahagiaan yang hakiki
yang tidak akan diperoleh
kecuali mereka yang mendapat rahmat Allah