GueBanget - Jika dilihat dari sudut pandang Islam, orang yang bodoh bukan berarti mereka yang tidak bisa membaca, menulis, berhitung, tidak naik kelas ataupun tidak naik jabatan. Allah menciptakan manusia dengan potensinya masing-masing. Sebagian orang Allah ciptakan untuk mudah memahami, mudah menghafal, mudah bercerita, mudah bergaul dan sebagainya.
Bagi seorang siswa dikatakan bodoh biasanya ketika tidak mengerti materi pelajaran. Bagi seorang pekerja, ia tidak memahami tugas yang harus dikerjakan, dan sebagainya. Dan ada disaat ketika diberi pertanyaan kemudian kita tidak dapat menjawabnya, terkadang kita menganggap bahwa diri kita bodoh.
Kebodohan biasanya identik dengan rasa malas. Rasa malas yang seolah-olah menggelanyut didalam diri seseorang sehingga malas untuk melakukan aktivitas yang produktif. Padahal kita tahu bahwa waktu tidak dapat terulang kembali. Jadi, ketika kita melakukan hal yang tidak produktif maka banyak waktu yang sudah kita buang.
Dalam kitab Ta'lim Muta'alim ada tiga hal yang dapat menyebabkan orang menjadi bodoh, yakni:
Banyak makan menyebabkan orang tidak produktif karena terlalu berlebihan makanan. Akibatnya, setelah makan menyebabkan ngantuk dan malas untuk melakukan sesuatu. Padahal kita tahu bahwa dalam perut kita porsi utk makan hanya 1/3 bagian, karena bagian lainya untuk minum dan nafas.
Jika banyak tidur maka otak tidak diasah, sebab tidak ada ilmu yang masuk ke otak. Sehingga tidak ada proses mengelola informasi didalamnya.
Banyak berbicara juga menyebabkan kita bodoh. Tergantung apa yang dibicarakan. Jika yang dibicarakan bukan hal yang bermanfaat maka akan membawa petaka bagi dirinya sendiri. Jika yang dibicarakan adalah hal yang bermanfaat maka akan memperkaya keilmuan diri.
Semoga kita senantiasa dijauhkan dari hal-hal diatas. Dapat mengatur hal-hal diatas agar tidak menjadi sesuatu yang berlebihan. Karena dalam pesan hadits sudah dikatakan "Kun 'aliman walaatakun jaahilan" artinya jadilah orang yang berilmu dan janganlah jadi orang yang bodoh. Wallahu' alam [YP/Red]