Hidup dan Perangkatnya...

Hidup, dia tidak ada begitu tanpa alasan. Hidup ada bukan begitu saja tanpa ada maksud di dalamnya. Allah memberikan hidup kepada seseorang lengkan dengan fitrahnya, lengkap dengan perangkat untuk menjalankan hidup ini. Allah memberikan kita fitrah keimanan, kemampuan belajar, bakat, juga perkembangan. Dengan perangkat fitrah ini, setiap manusia berjalan menjalani hidupnya.

Manusia menjalani hidup dengan misinya masing-masing. Ada yang menginginkan bahagia, keturunan, karir, pendidikan, ketenaran, dan berjuta misi hidup lainnya. dalam perjalanannya, misi sangat mungkin untuk berganti, bertambah, atau berkurang. Entah karena berbagai peristiwa hidup, pengaruh orang terdekat, lingkungan atau hal lainnya yang mungkin membuat seseorang merubah misi hidupnya. Proses yang bernama kehidupan memiliki andil besar bagi kita untuk menentukan misi hidup.

Allah sungguh memahami hamba-hambanya sesuai dengan  karakternya masing-masing Dia berikan kita petunjuk hidup dengan rapi dan tepatnya. Ada petunjuk yang memang diberikan langsung untuk kita. namun ada juga petunjuk yang baru dapat dipahami ketika kita mengamati benar fenomena yang terjadi di episode kehidupan kita masing-masing.

Dan semakin kini aku jadi lebih terbayang atas jawaban pertanyaan, “Mengapa doa kita tidak langsung dikabulkan?” Sebelum lanjut aku ingin cerita singkat tentang temanku yang berprofesi sebagai psikolog. Dia sungguh tipe orang yang sudah sabar dengan proses. Dia tidak mudah memberikan petunjuk akan sesuatu. Ketika pun ia melihat ada anak yang kesulitan, ia akan ‘memberikan’ waktu, agar anak tersebut melakukan fitrahnya dalam hidup. Jangan lah kita rebut fitrah dari seseorang karena perangkat ini lah seseorang dapat melakukan misi semakin berkembang.

Jika masih merasa bingung dengan misi hidup, ada QS:Ad-Dhariyat  ayat 56 “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu. Tak lain dan tak bukan, salah satu misi hidup adalah untuk beribadah! Jika di perjalanan menemukan hambatan, berdoalah. Ini adalah ujian keimanan, sabarlah dengan proses terwujudnya doa dan upaya.  Semangatlah atas hidupmu karena hidupmu adalah istimewa, semua telah dirancang sesuai dengan tujuan awal!