Yuk, Peka Pada Petunjuk Nya...

Pernahkah kamu merasa sedang dilanda masalah dan datang pertolongan dari sumber yang tidak terduga? Pernahkah juga kamu merasa sedang dihadapkan dengan jalan buntu dan seolah-olah ada jalan lain di depan yang terbuka untukmu? Atau kamu tiba-tiba dipertemukan dengan seseorang yang tepat di saat yang tepat. Itu bukan kebetulan dan itu bukan juga seolah-olah kamu menemukan keberuntungan. Itu adalah pertolongan Allah. Pertolongan yang bisa ada dalam berbagai bentuknya. Pertolongan berupa kemudahan yang turun dalam berbagai bentuk. Dipertemukan dengan orang yang seolah ‘tiba-tiba’ datang (untuk menolong kita) padahal sangat jarang kita bertemu dengan orang tersebut, dihadapkan pada analogi yang serupa dengan kejadian yang sedang menimpa kita, atau ketika kita diwajibkan mengikuti sebuah seminar oleh kantor dan ternyata isi seminarnya ‘kita banget’, dan berjuta bahkan lebih pertolongan Allah lainnya.

Hal ini jugalah yang mengingatkanku pada satu pembahasan di salah satu seminar. Dalam seminar tersebut dibahas mengenai fitrah manusia yang salah satunya adalah mengalami perkembangan. Nah, perkembangan ini adalah melalui proses. Suatu kondisi tidaklah tiba-tiba ada, tapi semua melalui proses. ‘Proses’ inilah yang terkadang tidak kita lihat, rasakan, atau hargai. Apalagi di zaman milenial ini, setiap orang seakan berorientasi pada hasil melulu. Kita dibuat seolah tidak peduli dengan jatuh bangunnya kita dalam mencapai sesuatu, jika pun kita tidak bisa mencapai sesuatu itu. Kita terkadang menilai diri sendiri bahwa kita telah gagal. Penilaian diri dengan definisi yang tidak tepat ini lah yang bisa menjadi salah satu penyebab depresi, demotivasi, dan berbagai masalah psikis lainnya.

Allah memberikan  petunjuk kepada makhluk-makhluknya, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Taha ayat 50, “ Musa berkata, “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk. “

Petunjuk itu bisa datang dari siapapun, dari sumber dan waktu yang tidak dapat diduga. Dibutuhkan kepekaan diri juga untuk ‘menangkap’ petunjuk-petunjuk-Nya. Dalam Al Quran juga disebutkan bahwa petunjuk diberikan baginya yang mau berpikir. Tapi jangan khawatir, Allah juga memberi petunjuk sesuai dengan kapasitas kita. Petunjuk bagi masalah datang bagaikan penyakit yang sudah dipasangkan dengan penyakitnya. Penawar sakitpun diberikan dengan takaran yang pas, tidak kurang, tidak juga berlebih, tapi pas.