Ada sebuah kisah yang aku pernah dengar beberapa kali. Ketika awal kudengar, tampak biasa saja. Namun ketika aku lebih ‘rasakan’ maknanya. Ternyata banyak hal yang kita bisa dapatkan dari kisah tersebut. Ini adalah kisah mengenai dua benih. Benih pertama, sebut saja namanya Posi. Dia sangat percaya bahwa ketika ia ditanam di dalam tanah, akar-akarnya akan mampu menembus tanah dan mendapatkan banyak makanan untuk pertumbuhannya. Ia juga percaya bahwa akar-akarnya akan mempu menahan kuat tubuhnya ketika ia tumbuh kelak. Sedangkan benih ke dua, sebut saja namanya Nega. Dia tidak bahagia ketika ditanam di dalam tanah. Ia tidak suka gelapnya di dalam tanah. Dia juga tidak suka di dalam tanah karena ada cacing dan binatang lainnya yang menakutkan.
Waktu terus berjalan, ketika batang, daun, dan bunga telah tumbuh. Posi sangat senang karena ia bisa merasakan hangatnya sinar matahari mengenai tubuhnya. Ia juga senang jika ada hujan yang menyegarkan tubuhnya. Posi merasa senang ketika banyak orang yang menikmati keindahan bunga dan juga merasakan nikmat buah yang dihasilkannya. Sedangkan Nega? Dia tidak suka jika harus tumbuh. Dia membayangkan daunnya akan dimakan ulat nantinya. Dia juga membayangkan bunga dan buahnya akan dirusak oleh anak-anak yang lewat. Dia tidak suka juga jika tubuhnya kepanasan atau terkena hujan nantinya.
Akhirnya Posi tumbuh dengan suburnya. Sedangkan Nega? Dia memilih untuk tidak tumbuh saja karena berbagai kekhawatiran dan ketakutannya. Nah, karena ia memilih tidak tumbuh, ia tetaplah benih. Dan pada suatu pagi lewatlah ayam...Dan ayampun memakan benih. Nega pun akhirnya berakhir tanpa pernah merasakan hidup!
Kisah dua benih di atas dapat kita analogikan sebagai pikiran kita. Jika dalam hidup kita ada banyak takut-takut, tapi-tapi, khawatir-khawatir, inginkah kita bernasib sama seperti Nega? Nega yang akhirnya tak pernah merasakan hidup. Dalam hidup, memang tak selamanya kenyamanan terjadi, tapi lewat ketidaknyamanan itu, kita akan ‘mendapatkan’ sesuatu. Lewat ketidaknyamanan gelap, kemudian Posi dapat tumbuh dan memberikan manfaat bagi manusia. Lewat berbagai peristiwa hidup yang mungkin tidak semuanya bahagia, kita dapat memahami makna bersyukur, makna berbagi, makna pantang menyerah, dan berjuta makna lainnya. Yuk, kita selalu positifkan pikir, halau segala kekhawatiran, dan tumbuh subur. Beri manfaat hidup bagi diri dan juga lingkungan. Tanamkan benih Posi dalam pikiran kita....