Asam urat merupakan hasil dari pemecahan purin di dalam tubuh, yang sebagian besar ditemukan dalam berbagai makanan. Biasanya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui proses pembuangan oleh ginjal. Namun, jika produksi asam urat berlebihan atau pembuangan tidak efisien, kristal asam urat dapat mengendap di persendian, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada persendian yang berujung pada rasa sakit yang menyengat.
Lalu, kenapa penderita asam urat dianjurkan untuk tidak mengomsumsi makanan laut? Hal ini dikarenakan kandungan purin yang ada pada jenis makanan tersebut. Terdapat jenis makanan laut yang tinggi purin, sehingga Sahabat Fimela harus pandai-pandai memilahnya.
Namun, penderita asam urat tetap boleh mengomsusi makanan laut dengan membatasi asupan purin hariannya tidak lebih dari 400 hingga 500 miligram per hari, bahkan lebih rendah mungkin lebih baik, menurut American College of Rheumatology.
Apa sajakah makanan dengan kandungan purin yang rendah? Berikut daftar jenis makanan laut yang aman dikonsumsi dan yang harus dihindari oleh asam urat disadur dari Very Well Health.
Makanan Laut yang Aman Bagi Penderita Asam Urat
Dilansir dari verywellhealth.com, berikut daftar jenis makanan laut yang bisa dikategorikan aman untuk penderita asam urat. Sahabat Fimela boleh memakannya asalkan tidak berlebihan.
Makanan laut purin rendah
makanan laut purin sedang
Meskipun kandungan purin dalam makanan laut ini tidak setinggi makanan laut dengan purin tinggi, namun penderita asam urat tetap disarankan untuk mengonsumsinya dalam batas yang wajar.
Makanan Laut yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat
Setelah mengetahui jenis makanan laut yang aman untuk asam urat, Sahabat Fimela juga harus mencatat apa saja yang harus dihindari. Simak Daftar makanan laut dibawah ini memiliki purin yang cukup tinggi.
Makanan laut purin tinggi
Memahami jenis makanan laut yang aman dan yang harus dihindari, penderita asam urat dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik dan mengurangi risiko serangan yang tidak nyaman. Namun, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang sesuai dengan kondisi