Teman kamu akhir-akhir ini terlihat beda. Kadang pendiam, kadang dia emosi meskipun nggak ada apa-apa. Bawaannya bete melulu dan nggak betah bila sedang kumpul dengan teman-temannya. Dandanan temanmu yang selama ini rapi dan selalu harum, kini juga berubah. Kadang baju dan rambutnya awut-awutan.
Belakangan, temanmu terlihat sedang merokok. Wajahnya tidak sesegar dulu. Matanya merah dan terlihat banyak masalah. Sering termenung sendiri dan menutup diri. Usut punya usut, ternyata kedua orangtuanya sering cekcok di rumah. Tersiar kabar papa temanmu selingkuh dengan sekretarisnya. Buntutnya rumahnya sering dijadikan ajang pertempuran kedua orangtuanya. Piring, gelas, kerap melayang. Temanmu itu sangat terpukul dan tersiksa.
Nah, sebagai teman, apa yang mesti dilakukan bila punya teman yang bermasalah? Menjauhi atau malah kasih dukungan? Coba deh, 6 tips di bawah ini. Siapa tahu bisa membantu.
Tahu Permasalahannya
Sebelum mendekati teman bermasalah, sebaiknya tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Ini bisa membuatnya ngerasa ada yang memperhatikan. Biasanya, bila disuruh berterus terang menceritakan masalahnya, akan membuat dirinya makin sedih.
Dekati Dirinya
Cara mendekati teman yang bermasalah, jangan langsung memberi nasihat. Bisa-bisa dia mengira kamu sok, mencampuri urusannya. Dekati, misalnya belajar bersama atau main ke rumahnya. Bisa kamu coba, kirim makanan kesukaannya. Bilang saja, kalau itu bikinan mamamu.
Berempati
Empati adalah cara yang paling ampuh untuk menyembuhkan luka seseorang. Berempati adalah kamu seakan bisa merasakan apa yang sedang dia alami. Coba dengan kata-kata "seandainya aku jadi kamu ….." Dia seakan punya teman.
Masalahnya Sepele
Katakan kalau masalah dia memang berat, tapi bukan berarti paling berat. Buka mata dia untuk melihat sekelilingnya, masih banyak masalah yang ternyata lebih berat dari masalahnya.
Jadikan Teman Dekat
Coba hibur hatinya, beri dia dukungan kalau dia nggak sendiri. Biarlah orangtua yang bermasalah, tapi dia jangan jadi ikut-ikutan masuk dalam masalah itu. Sekali-kali jangan menyindir atau menjauhi dirinya. Ini akan sangat membuatnya terluka dan merasa nggak berguna.
Lebih Pahami Dia
Hmmm …. kayaknya "pemahaman" kamu tentang dia mesti ditingkatkan. Nggak hanya paham, tapi kamu mesti banyak bertoleransi padanya. Yah, anggap saja sedang sakit dan memang perlu perawatan.