Keluarga, dia adalah yang kita cari dalam suka dan duka. Mereka lah yang ada di kala suka dan duka. Secara harfiah, keluarga bisa berarti hubungan kerabat yang terjadi karena adanya ikatan darah. Nah, ternyata keluarga, tidak selalu harus memiliki ikatan darah dengan kita lho. Ada hal lain juga yang bisa membuat hubungan keluarga ini tercipta. Salah satunya adalah seperti hubungan kita dengan lingkungan terdekat, lingkungan di mana kita tinggal, di mana kita menghabiskan banyak waktu di situ. Ini adalah hubungan kita dengan tetangga. Ya, tetangga adalah orang yang bisa kita cari di samping rumah kita.
Beruntunglah kita yang kebetulan tinggal bersebelahan dengan keluarga kita. Namun, apa jadinya jika ternyata rumah kita tidak bersebelahan dengan keluarga kita? Akankah kita hidup bagai sebatang kara? Tentu tidak bukan? Nah, ini juga lah yang membuat kita kemudian ‘membuat’ hubungan kekeluargaan dengan tetangga kita, jika kita tidak ingin hidup ‘sebatang kara’ di lingkungan kita tinggal.
Akan sungguh menyenangkan lho jika kita membina hubungan baik dengan tetangga. Jika misal kamu baru pindah ke lingkungan baru, cobalah dari hal yang sederhana. Dimulai dengan perkenalan diri dan keluarga, bisa juga dengan mengirimkan makanan yang kita masak. Dari situ lah interaksi akan terbangun. Untuk yang memang sudah tinggal lama di suatu lingkungan, akan sangat nyaman dan merasa aman tinggal di lingkungan rumah kita.
Kita lihat yuk, apa saja sih yang bisa terjadi jika kita selalu rukun dengan tetangga!
Urusan dapur bisa terbantu jika kita berhubungan baik dengan tetangga. Eits jangan salah ya, maksud urusan dapur ini bukan kita minta dibiayai untuk urusan dapur kita ya! Misal nih, ketika kita sedang memasak san ternyata ada bumbu yang belum terbeli ketika kita belanja, tak perlu juga kita risau. Dengan berjalan beberapa langkah, kita bisa pinjam sejenak bumbu yang kita butuhkan. Namun jangan salah, kita tidak mungkin ‘ujug-ujug’ melakukan ini bukan jika kita tidak dekat dengan tetangga sebelumnya. Di sini lah dibutuhkan membina hubungan baik dengan tetangga kita.
Ketika kita sedang sakit dan saat itu kebetulan kondisi sedang sendirian di rumah dan tak ada saudara yang bisa dihubungi. Kita bisa meminta tolong tetangga untuk menemani atau mengantar kita ke dokter.
Ketika kemu akan pergi berangkat kerja, sedangkan akan ada saudara yang akan datang ke rumah. Tak mungkin juga kamu meminta saudaramu menunggu terlalu lama, maka salah satu cara agar ia bisa ‘selamat’ adalah dengan menitipkan kunci rumah kita ke orang yang terpercaya alias tetanggga.
Dan hal yang mengharukan pernah terjadi di lingkungan tetanggaku. Ketika ada salah seorang yang meninggal dan keluarganya masih sibuk mengurusi administrasi rumah sakit, tetanggalah yang sigap mengurus urusan untuk memandikan jenazah. Kebetulan, rumah keluarga yang meninggal tersebut, agak kurang memungkinkan untuk memandikan jenazah. Tetanggalah yang berinisiatif menyediakan rumahnya ketika jenazah datang. Betapa peran tetangga sebagai keluarga tampak dari persistiwa ini. Kita mungkin dapat mengurusi urusan kita sendirian ketika kita masih hidup. Namun ketika kita sudah berpulang kepada Tuhan, peran ‘keluarga’ ini lah yang kita butuhkan untuk mengantarkan kita ke tempat peristirahatan kita yang terakhir. Tak mungkin kita berjalan ke sana sendirian bukan?
Nah, sudahkah hari ini kamu berbuat baik kepada tetanggamu?